Jika sedang tidak makan, sapi mulutnya akan selalu mengunyah, mengapa demikian ? karena sapi termasuk hewan memamah biak. Dalam ilmu
zoologi* binatang memamah biak atau dikenal dengan
ruminansia adalah hewan pemakan tumbuhan yang mencerna makanannya dalam dua tahap yaitu menelan makanan kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna untuk dikunyah lagi. Contohnya seperti kambing, domba, sapi, bison, jerapah, rusa dsb.
Beberapa ciri yang membedakan hewan pemamah biak antara lain, berkuku belah, bergigi taring tumpul, serta memiliki 4 bagian pada lambung.
Pada hewan memamah biak biasanya memiliki gigi seri pendek, gigi taring rata, serta gigi geraham lengkap. Gigi bagian depan untuk memotong makanan, sedangkan gigi geraham untuk mengunyah dan menggiling makanan.
Selain itu hewan memamah biak juga memiliki alat pencernaan makanan yang unik, serta memiliki fungsi khusus. Pada hewan ini, memiliki lambung yang besar dan terbagi menjadi 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikuluk (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam). Pada setiap bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Rumen / perut besar adalah bagian perut yang terbesar. Volumenya hampir 80 % dari volume lambung hewan pemamah biak dan mampu menyimpan makanan sekitar 120-200 liter per hari. Di sini terdapat banyak bakteri-bakteri yang bertugas menguraikan makanan yang masuk pada lambung.
Retikulum/perut jala, berbentuk seperti sarah lebah. Volumenya sekitar 5% dari seluruh besar lambung, mampu menampung 10 liter makanan setiap hari. Makanan dari rumen akan dikirim ke retikulum, disini makanan akan diproses menjadi gumpalan-gumpalan kecil disebut
bolus. disaat hewan pemamah biak sedang beristirahat, bolus akan dikeluarkan lagi dan dikunyah ulang sebanyak 40-60 kali. Jadi hewan memamah biak seperti sapi, mulutnya selalu mengunyah mekipun tidak sedang makan.
Setelah dikunyah-kunyah lagi makanan tersebut kemudian dikirim ke
omasum/perut kitab. Pada bagian ini, makanan dipisahkan dan dipilah-pilah. Volume omasum sekitar 7-8% dari keseluruhan lambung dan mampu menyimpan makanan sekitar 16 liter sehari.
Bagian selanjutnya yaitu abomasum atau perut masam. Inilah lambung sebenarnya hewan memamah biak. Volumenya sekitar 7-8% dari bagian lambung dan mampu menampung sekitar makan 20 liter. Di sini makanan terakhir dicerna dan diserap nutrisinya kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Di tempat ini makanan dicerna melalui proses kimiawi dengan enzim selulase yaitu enzim yang berguna merombak selulosa (serat-serat tumbuhan) menjadi asam lemak.